Suatu hari disebuah desa
tinggalah seorang pemuda yang tampan , berbudi baik serta sangat ramah terhadap
tetangga – tetangganya. Dia selalu menyapa ketika lewat di depan orang tua,
selalu menghormati serta selalu menyayangi terhadap rekan – rekan ataupun
orang - orang yang lebih muda dengannya.
Banyak wanita yang
tertarik kepadanya bahkan seorang bunga desa, anak kepala desa pun ikut jatuh
hati kepadanya, walaupun dia berasal dari keluarga kurang mampu, anak seorang
petani yang hidup dalam kesederhanaan, namun dengan keramahtamahan, kesantunan
serta kebaikan hatinya itu semua kekurangannya itu mampu di tutupinya bahkan
banyak tetangga – tetangganya sangat menghormati keluarganya.
Setiap kali ada urusan –
urusan yang ada di lingkungan kampungnya, dia selalu menyempatkan diri hadir
untuk menyelesaikan urusan itu bersama orang – orang kampung yang lain meskipun
urusan pribadinya sangatlah banyak di karnakan dia sudah menjadi kepala
keluarga semenjak ayahnya meninggal sejak dia masih berusia 15 tahun. Namun hal
itu tidak dijadikannya menjadi sebuah alas an untuk tidak saling gotong royong
di lingkungannya.
Setiap hari dia selalu
bekerja membanting tulang untuk memberi nafkah ibunya yang juga sudah sering
sakit – sakitan. Meskipun dia bukan anak satu – satunya, namun kehidupan kakak
– kakaknya nya yang sudah berkeluarga juga tidaklah terlalu beruntung seperti
orang – orang di kampungnya hal itulah yang membuatnya selalu bekerja keras dan
tak pernah berputus asa.
Menginjak umurnya yang
sudah masuk di usia yang ke 25, ibunya menyuruh dia agar segera mencari calon
istri supaya dia tidak terlalu kesepian dikala malam. Namun dia belum terlalu
memikirkan hal itu, karna ia rasa dengan pekerjaan yang serabutan seperti ini
dia belum terlalu mampu untuk memberikan nafkah untuk istri dan anak – anaknya
kelak.
Dengan ijazah hanya SMA
dia pernah mencoba untuk mencari pekerjaan di kota besar, dia pun mampu masuk
di suatu perusahaan, namun belum lama ia bekerja dia mendapat kabar dari
kakaknya bahwa ibuknya mulai sakit – sakitan lagi, hal itu membuat dia mengundurkan
diri dari pekerjaannya lalu memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
Karna hal itu sekarang dia tak ingin lagi bekerja di luar daerahnya karna ingin
menjaga ibunya.
Saat ia masih menolak
keinginan ibunya untuk menikah, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi
ibunya pun tak putus asha ia mulai membuat usaha agar anaknya tadi cepat
memiliki pasangan seperti kakak – kakaknya, ia memberikan pilihan kepada
anaknya itu beberapa wanita yang ada di kampungnya, namun walaupun demikian
karna ia masih merasa ingin membahagiakan ibunya itu maka tak ada satupun
wanita yang diminati.
Singkat cerita, suatu
hari di waktu acara yang di selenggarakan oleh kepala desa untuk menyambut hari
kemerdekaan, ia pun diundang supaya nanti sore dating kerumahnya untuk membantu
mempersiapkan barang – barnag yang di butuhkan untuk lomba, ia pun datang untuk
menghadiri acara undangan itu. Di sore itu pun anak pak lurah yang sekian lama
menuntut ilmu di luar kota juga pulang ke kampung.
Pada malam hari pertama
anak pak lurah itu datang, tak henti – hentinya anak laki – laki dengan bawaan
motor saling bergantian bertamu di rumah pak lurah. Namun dari sekian banyak
nya taka da satu laki – laki pun yang di tanggepi, ia pun tidur karna kecapean.
Walaupun telah lama tak
berjumpa, ternyata anak kepala desa itu masih mempunya rasa yang special untuk
pemuda desa tadi. Dia pun mulai memberanikan diri untuk melirik, walaupun
pemuda tadi tau maksut lirikan wanita tadi namun ia berfikir “apa pantas aku
dengan dia wanita yang sangat sempurna”.
Waktu pun berjalan
seperti angin begitu cepat dan tak terlihat, pertemuan pun tak bisa di
hindarkan, mereka pun saling mengobrol berbincang dan bercerita, meskipun
dihati pemuda tadi mulai tumbuh rasa cinta namun pikiran tadi tak bisa di
hilangkan dari pikirannya, banyak juga pemuda kampung yang lebih punya
segalanya. Ia pun mulai mengurungkan perasaanya itu, lalu ia lama – lama
menjauh dari wanita tadi.
Namun di malam sebelum
wanita itu kembali ke kota anak muda bersama ibunya di undang untuk syukuran di
rumah pak kades, ia pun datang bersama ibunya setelah selesai acara syukuran
ternyata di tidak di ijinkan pulang dulu karna hanya dia beserta ibunya yang
mendapat undangan spesial yaitu jamuan makan malam keluarga pak lurah, hal itu
membuat nya bingung. Tak lama kemudian pak lurah membuka acara itu dengan doa
lalu setelah makan malam selesai kemudian pak lurah pun memberikan penawaran
lamaran kepada pemuda tadi untuk anaknya. Dengan sangat terkejut pemuda tadi
hanya bisa terdiam.
Dengan segala
kesederhanaanya ia pun memberikan keputusannya kepada ibunya, jika ibunya
setuju maka ia juga tidak terlalu menolak. Saat itu pula si ibu memberikan
jawaban setuju kepada anaknya, lalu seluruh keluarga merasa senang dan kemudian
acara pernikahan akan di laksanakan setelah anak pak kepala desa lulus
studynya.
the end
Comments
Post a Comment