Merdeka.com - Sebagian penelitian menunjukkan bukti jika
manusia berasal dari kera, tetapi sebagian menunjukkan sebaliknya. Lalu
mana yang benar?
Setelah sebelumnya para ilmuwan menganggap manusia dan kerabat terdekatnya, simpanse, terpisah dari nenek moyang yang sama 7 juta tahun yang lalu, sebuah penelitian baru menyatakan jika manusia dan simpanse masih menjadi 'kera' yang sama sampai sekitar 13 juta tahun yang lalu, Daily Mail (19/6).
Setelah jangka waktu tersebut, gen manusia dan kera mulai memisahkan diri hingga membuat keduanya benar-benar berbeda seperti saat ini. Bahkan meskipun sudah terlihat berbeda, ternyata manusia dan simpanse memiliki kesamaan DNA hingga 99 persen.
Perbedaan evolusi yang ada pada kedua spesies diyakini disebabkan oleh pewarisan gen mutan oleh pejantan simpanse sejak belasan juta tahun yang lalu. Pejantan simpanse memang lebih aktif melakukan reproduksi sehingga meningkatkan resiko mutasi atau perubahan gen yang salah.
Proses mutasi manusia sendiri lebih rendah 2 kali lipat dibanding mutasi gen simpanse. Menurut tim peneliti dari Oxford, Inggris, riset yang mereka lakukan menyimpulkan jika nenek moyang dari manusia dan simpanse mengalami perubahan gen hingga 0,1 persen tiap satu miliar tahunnya hingga membutuhkan waktu 12 sampai 13 juta tahun hingga manusia dan simpanse bisa berbeda seperti saat ini.
Kemiripan gen antara manusia dan simpanse juga dianggap sebagai alasan mengapa penyakit berbahaya seperti herpes yang dulunya hanya terdapat pada simpanse bisa menyebar ke manusia, sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
sumber : merdeka.com
Setelah sebelumnya para ilmuwan menganggap manusia dan kerabat terdekatnya, simpanse, terpisah dari nenek moyang yang sama 7 juta tahun yang lalu, sebuah penelitian baru menyatakan jika manusia dan simpanse masih menjadi 'kera' yang sama sampai sekitar 13 juta tahun yang lalu, Daily Mail (19/6).
Setelah jangka waktu tersebut, gen manusia dan kera mulai memisahkan diri hingga membuat keduanya benar-benar berbeda seperti saat ini. Bahkan meskipun sudah terlihat berbeda, ternyata manusia dan simpanse memiliki kesamaan DNA hingga 99 persen.
Perbedaan evolusi yang ada pada kedua spesies diyakini disebabkan oleh pewarisan gen mutan oleh pejantan simpanse sejak belasan juta tahun yang lalu. Pejantan simpanse memang lebih aktif melakukan reproduksi sehingga meningkatkan resiko mutasi atau perubahan gen yang salah.
Proses mutasi manusia sendiri lebih rendah 2 kali lipat dibanding mutasi gen simpanse. Menurut tim peneliti dari Oxford, Inggris, riset yang mereka lakukan menyimpulkan jika nenek moyang dari manusia dan simpanse mengalami perubahan gen hingga 0,1 persen tiap satu miliar tahunnya hingga membutuhkan waktu 12 sampai 13 juta tahun hingga manusia dan simpanse bisa berbeda seperti saat ini.
Kemiripan gen antara manusia dan simpanse juga dianggap sebagai alasan mengapa penyakit berbahaya seperti herpes yang dulunya hanya terdapat pada simpanse bisa menyebar ke manusia, sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
sumber : merdeka.com
Comments
Post a Comment